Sunday, January 15, 2017

HPP: BIAYA YANG TERABAIKAN

Produk UMKM mampu bersaing di pasar lokal maupun nasional karena mempunyai keunggulan fleksibilitas yang tinggi dalam penetrasi pasar yang oleh usaha besar dianggap tidak efisien.

Namun ada kelemahan kerap terjadi yaitu keteledoran dalam hal menghitung Harga Pokok Produksi (HPP). Dimana sering terjadi kekurang akuratan dalam menghitung Harga Pokok Produksi yaitu pada komponen BIAYA OVERHEAD menjadi terabaikan.

Di sinilah titik rawan yang bisa menyebabkan usaha UMKM gulung tikar.
Sebelum dilanjut baiknya Anda baca tulisan saya yang berjudul "Bahaya Laba Yang Tidak Direncanakan".

Komponen biaya pokok produksi ada 3, yaitu:
1. Biaya bahan baku
2. Biaya tenaga kerja langsung
3. Biaya overhead

Biaya overhead atau biaya produksi tidak langsung adalah biaya diluar bahan dan tenaga kerja langsung. Semua biaya selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung yang berhubungan dengan produksi adalah biaya overhead pabrik.

Istilah ini sesuai dengan sifat biaya overhead yang kadang sulit untuk ditelusuri secara langsung kepada produk atau aktivitas-aktivitas pekerjaan. Sehingga membutuhkan suatu proses alokasi yang adil untuk tujuan perhitungan harga pokok produksi.

Yang termasuk biaya overhead pabrik adalah:
1. Biaya bahan penolong.
Yaitu biaya bahan yang digunakan untuk membantu penyelesaian suatu produk yang jumlahnya relative kecil. Misalnya lem dalam perusahaan percetakan, pernis dan paku dalam perusahaan mebel.
2. Biaya tenaga kerja tak langsung.
Yaitu upah yang tidak berhubungan dengan proses pembuatan produk secara langsung. Seperti gaji manager produksi, gaji pegawai administrasi pabrik.
3. Biaya penyusutan aktiva tetap pabrik.
Yaitu biaya penyusutan atas aktiva tetap yang dipergunakan untuk penyelesaian produk, misalnya biaya penyusutan gedung pabrik, mesin-mesin, kendaraan pabrik.
4. Biaya sewa tempat produksi/pabrik, biaya asuransi pabrik
5. Dan biaya overhead lainnya.

Sebagai contoh misal pembebanan biaya sewa, jika Anda menyewa gedung untuk produksi makanan tahu. Maka harus pastikan bahwa Harga Pokok Produksi setiap butir tahu yang Anda produksi sudah ditambahkan biaya sewa gedung pabrik per unitnya.

Jika biaya overhead ini tidak Anda tambahkan jelas akan mempengaruhi harga pokok penjualan karena HPPnya lebih renda. Akibatnya keuntungan Anda akan berkurang bahkan bisa terjadi kerugian.

Contoh: menghitung biaya sewa per unit produksi.
Jika diketahui:
Sewa pabrik Rp. 15juta per tahun. Dan Kapasitas produksi Tahu per hari 1000 butir.
Maka
Biaya sewa per bulan Rp.1.250.000, Biaya sewa per hari Rp. 42.000,-
Jadi beban sewa per unit Tahu adalah Rp. 42

Ilustri dari perhitungan di atas bahwa setiap biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi baik secara langsung maupun tidak langsung harus ditambahkan pada harga pokok produksi.

Sudah paham bukan?
Jika ingin detail bagaimana membuat perhitungan HPP silakan konultasikan dengan kami, free of charge.
Semoga manfaat.

***
Ikuti dan simak tulisan saya di:
1. Facebook: Alim Mahdi
2. Fanpages: Contoh SOP Perusahaan & Job Descriptions
3. Intagram/Telegram: @alimmahdi
4. Twitter: @alimmahdi
5. Google + : Contoh SOP Perusahaan
6. Youtube: Contoh SOP Perusahaan
7. Website: www.contohsop.com

By 5Sen Media Konsultama
Akh Alim Mahdi
Konsultan SOP
www.contohsop.com

Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment

Master SOP melayani :
1. Penyusunan SOP perusahaan Anda
2. Melayani In House Training dan Public Training.
3. Konsultan dan Coaching Bisnis

Profile Kami bisa dilihat di : www.mastersop.com
HP/WA: 0812 468 3055